top of page
  • Facebook Social Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Instagram Icon
Search

STRATEGI PENGHEMATAN BIAYA PAKAN: Bagaimana memakai pakan murah dengan hasil yg lebih baik dari mema

Rekan2 Vaname Lovers, sudah bukan rahasia umum bahwa kita para petambak rakyat ini banyak yg cepat gugur atau tetap bertahan tertatih-tatih karena ketiadaan modal kerja, terutama karena faktor pakan yg mahal.


Kita telah mendapat indoktrinasi sekian lama bahwa pakan kita harus yg mahal supaya hasilnya bagus. Lalu kita memakai pakan yg mahal, tapi karena tdk punya modal, maka kita selalu berhutang. Tentu pakan jadi lebih mahal lagi. Sehingga kita semakin terbelit hutang.

Apa yg membuat harga pakan udang mahal, dan apa yg bisa kita lakukan dengan pakan murah tetapi dengan hasil sama, bahkan lebih baik?


Pakan udang menjadi mahal karena ada unsur-unsur pakan yang sulit diperoleh sehingga mahal harganya. Unsur utama yang selalu membuat pakan udang mahal adalah kandungan proteinnya (Karena ini bukan forum para peneliti, maka kita akan bahas sederhananya saja tentang protein di dalam pakan sehingga kita dapat memakai pakan murah dengan hasil yang bahkan lebih baik dari memakai pakan mahal)


Begini:


Apa unsur utama yang membuat seekor udang bertumbuh atau bertambah bobot tubuhnya?


Jawabannya adalah PROTEIN (cb lihat di karung pakan anda, semakin tinggi kandungannya, semakin mahal pakannya).

Protein dibentuk oleh berbagai macam asam amino, seperti Lysine, leucine, Glutamine, dsb.

Asam-asam amino ini adalah bahan-bahan pembentuk tubuh udang, sama seperti suatu bangunan dibangun dari batu bata, semen, pasir, koral, dsb. Nah protein di dalam pakan udang yang baik itu memiliki unsur-unsur asam amino yang penting (essential amino acids) agar dapat memberi pertumbuhan yang baik kepada udang.


Masalahnya, protein dalam pakan udang itu, saat dimakan udang, tidak dapat secara otomatis langsung menjadi asam-asam amino yang dapat menjadi sel-sel pertumbuhan udang karena telah diproses menjadi suatu produk pakan. Protein itu harus diurai dulu oleh pencernaan & hati udang sehingga menjadi asam-asam amino penting yang dapat dipakai tubuh udang untuk membangun pertumbuhannya (chart berikut memperlihatkan proses protein makanan yang dimakan udang hingga menjadi pertumbuhan tubuh udang)



Chart Konversi pakan menjadi pertumbuhan Udang

Setelah udang memakan pakan (consuption), maka proses yg terjadi berikutnya adalah penyerapan (absorbtion) untuk mengurai protein menjadi asam-asam amino yg bebas yang setelah proses-proses berikutnya akan menhasilkan protein yg menjadi pertumbuhan udang tersebut (Net Growth).


Nah semua proses ini terjadi di dalam usus & hati udang, dan prosesnya dibantu oleh bakteri-bakteri pengurai yang ada di dalam usus udang. Tugas bakteri-bakteri tersebut adalah mengurai protein padat yg ada di pakan udang menjadi asam-asam amino bebas yang kemudian diolah tubuh udang untuk pertumbuhannya.


Jadi kita lihat disini bahwa faktor terpenting bukan berapa besar kandungan protein di dalam pakan udang tersebut, namun berapa baik penyerapan udang dan kemampuannya untuk menjadikan protein pakan menjadi asam-asam amino yg penting bagi pertumbuhan udang.


Kandungan protein yg tinggi di dalam pakan memang baik (itupun tergantung formulasi proteinnya), namun jika penyerapan udang tidak baik justru menyebabkan masalah. Salah satunya adalah penyakit berak putih. Berak putih disebabkan menurunnya kemampuan usus dan hati udang untuk mengurai protein dikarenakan oleh bakteri-bakteri patogen, khususnya Vibrio sp. yang banyak terdapat di air yang tidak dikendalikan dengan baik.


Kandungan protein yg tinggi di dalam pakan juga dapat menjadi masalah jika pakan banyak yang tersisa. Disamping hal itu akan menaikkan FCR dan biaya yang tinggi, juga dapat dengan cepat merusak kualitas air (Kualitas air yg buruk disebabkan terutama karena sisa-sisa protein pakan atau sekresi yg masih banyak mengandung protein yg tdk tercerna).

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa 70 sd 80% pakan akan tetap berada di kolam dalam bentuk sisa makanan, kotoran udang (cair maupun padat). Diantaranya 20-25% adalah pakan yg tersisa. Artinya kita telah terlalu banyak memboroskan uang kita untuk pakan kita. Karena itu komponen pakan selalu membebani petambak rakyat.


Dari uraian diatas, kita dapat menyimpulkan hal-hal penting sbb.:

  1. Kita telah banyak menghamburkan uang untuk pakan kita, karena: (a) 20-25% pakan tidak dimakan oleh udang krn kesalahan pengelolaan pangan (salah tafsir sampling anco, cara-waktu-besar pemberian pakan, dsb.), (b) Kita harus selalu memakai pakan mahal dengan protein yg lebih tinggi, tanpa berani mencari tahu bagaimana untuk mengakali pakan murah dengan baik.

2. Faktor terpenting bagi pertumbuhan udang, bukan terutama pada kandungan protein udangnya (sekalipun ini penting, tetapi tanpa pengelolaan yg baik, justru pakan protein tinggi ini menjadi penyebab turunnya kualitas air & timbulnya penyakit), tetapi kpd effektifitas kemampuan udang di dalam menyerap & mengurai protein menjadi asam-asam amino penting bagi pertumbuhannya.


Jadi, bagaimana trik untuk menghemat pakan?


Dari uraian diatas, kita dapat membuat suatu trik atau strategi untuk menghemat pakan sbb.:


  1. Pakailah pakan yg tidak terlalu mahal, namun telah memenuhi unsur dasar yang diperlukan udang untuk pertumbuhannya (protein, lemak, serat). Pakan yg masih dibawah 10 rb rupiah perkilonya seperti ini biasanya jarang dilirik petambak karena telah terindoktrinasi tentang pakan yg bagus harus mahal. Atau karena telah diikat oleh pemodal besar yg memberi kredit, tetapi hrs memakai pakan (bahkan bibit) mereka.

  2. Ingat bahwa pakan udang hanya merupakan makanan dasar/basic saja, seperti kita makan nasi saja. Kita harus menambahnya dengan unsur-unsur penting lainnya yg diperlukan udang (vitamin & mineral), sama seperti kita menambah nasi kita dengan sayur, buah, daging, dst. Unsur-unsur penting ini ada di dalam supplemen pakan.

  3. Carilah supplemen pakan yang juga mengandung bakteri yang dapat membantu pencernaan udang sehingga dapat effektif mencerna & mengurai protein menjadi asam-asam amino yg dibutuhkan udang untuk pertumbuhannya. Biasanya produk pakan murah diatas juga mengeluarkan supplemen seperti ini, dan kombinasinya pasti akan optimal karena dikeluarkan oleh produsen yg sama.

  4. Sebelum memberikan pakan, ada baiknya pakan murah tersebut difermentasikan lebih dahulu agar bakteri-bakteri dalam supplemen/probiotik memiliki waktu untuk melakukan penguraian protein pakan menjadi asam-asam amino bebas yg mudah diserap tubuh udang bagi pertumbuhannya. Sayangnya banyak petambak udang yg malas melakukan hal ini karena sedikit merepotkan, padahal fermentasi pakan merupakan suatu faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor/CSF) suatu budidaya ternak.

  5. Berani menetapkan FCR produksi didepan dan memakainya untuk manajemen pakan. Untuk para petambak di Vietnam, target FCR mereka adalah 1.1 dengan maksimum 1.3. Untuk kita, target 1.4 dengan maksimum 1.5 sudah cukup baik. Namun ada baiknya kita menyamakan target FCR kita dengan mereka yg ada di Vietnam & Thaoland. Banyak petambak kita jebol dalam biaya pakan (FCR diatas 1.6) karena salah strategi. Strateginya hanya tergantung pembacaan anco, yg notabene hanya merupakan cara sampling. Itupun jumlah samplingnya kurang memenuhi syarat, hanya ikut apa yg orang lain lakukan. Kita harus berani berubah !

Semoga bermanfaat

Batam, 09 Agustus 2018

https://christianrobirosa.wixsite.com/vaname

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Gabung di Frup FB kita:

Gabung Juga di forum FB
  • Facebook Social Icon
  • YouTube - White Circle
  • Instagram - White Circle
Komunitas Pecinta Udang Vaname

©2018 by Komunitas Pecinta Vaname

Indonesia
Proudly created with Wix.com

Hubungi WA untuk pertanyaan-pertanyaan penting.

bottom of page